03 May, 2009

Rebutan Caddy Cantik, KETUA KPK DAN nazarudin

Nasrudin Z
DUGAAN bahwa Nasrudin Zulkarnaen, direktur Putra Rajawali Banjaran (PRB), dibunuh karena latar belakang asmara semakin kuat. Pesan singkat (SMS) di ponsel Nasrudin Zulkarnaen membuktikannya. Selain itu, Nasrudin dilaporkan juga sempat membentuk tim pengacara terkait kasus itu, sebelum dia diberondong peluru di dalam mobil dan tewas.

Fakta-fakta itu diungkapkan Boyamin, tim advokasi Nasrudin, di Solo, Jawa Tengah, kemarin pagi (1/5). Menurut Boyamin, pembunuhan itu dilatarbelakangi kasus asmara yang melibatkan salah satu petinggi di negara ini, yang berinisial AA. Boyamin tidak mau membeberkan pasti kepanjangan dari inisial AA ini. Tapi, kemarin sore kepolisian dan kejagung sudah menyebut ketua KPK Antasari Azhar, sebagai tersangka.

Dan SMS itu, ujar Boyamin, dikirimkan dari nomor ponsel Antasari. ’’Tolong persoalan di antara kita diselesaikan dengan baik-baik. Kalau perlu saya minta maaf. Tolong jangan di-blowup ke media, kalau di-blowup tanggung sendiri risikonya," bunyi SMS dari Antasari ke Nasrudin seperti dikutip Boyamin.

Sebelum Nasrudin terbunuh, lanjut direktur Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) ini, dia sempat membentuk tim pengacara untuk mengusut ancaman tersebut. Namun, sebelum kasus itu diusut, ternyata Nasrudin telah terbunuh lebih dulu.

’’Saat fakta-fakta yang kami temukan itu dikolaborasikan, mereka berdua itu (Antasari dan Nasrudin, Red) telah berteman sejak lama. Bahkan, sejak AA belum menjadi pejabat negara,” jelasnya. Mereka dilaporkan saling bertukar informasi tentang suatu kasus yang terjadi di RNI (PT Rajawali Nusantara Indonesia, induk perusahaan PT PRB).

Namun, karena teman kencan korban diganggu oleh Antasari, mereka berdua akhirnya saling ancam. Temuan fakta dan beberapa bukti yang sudah ditemukan itu, imbuh Boyamin, oleh pihak keluarga melalui pengacara telah diserahkan sepenuhnya kepada polisi. Tentunya, untuk dipergunakan sebagai bahan pengungkapan kasus tersebut.

Selain bukti SMS, pihak keluarga melalui pengacara juga telah menyampaikan fakta-fakta lain tentang kedekatan hubungan korban dengan Antasari. Pihak keluarga juga telah menyerahkan foto-foto mengenai kedekatan antara Antasari dengan pasangan korban. Ditanya soal keterlibatan Sigid Haryo Wibisono (dalam keterangan persnya, Boyamin menyebut Sigid sebagai SHW) dalam perkara tersebut, Boyamin menyebut dia teman dekat sekaligus tim sukses Antasari saat akan menjabat sebagai pejabat tinggi di negara ini.

Kemungkinan, saat itu Antasari berkeluh kesah dengan Sigid tentang permasalahannya. ’’Mungkin SHW kebablasan dalam merespons pesan dari AA. Bisa juga AA secara langsung menyuruh SHW untuk bertindak lebih jauh," ungkapnya. Boyamin meminta polisi untuk mendalami materi dari sejumlah fakta dan barang bukti yang telah berikan.

Khususnya, untuk dapat mengetahui sejauh mana peran Antasari. Apakah sekedar berkeluh kesah, minta tolong, atau menyuruh Sigid secara langsung. ’’Dari sembilan orang yang tertangkap termasuk SHW, kami harapkan bisa diketahui motivasi pembunuhan, siapa yang membayar, dan mereka dibayar berapa," tandasnya.

Seperti diberitakan, penyelidikan polisi terhadap kasus pembunuhan yang menimpa Nasrudin, pertengahan Maret lalu, kian terang. Satu di antara sembilan orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka adalah Sigid Haryo Wibisono, 42. Dia itu politikus, pengusaha, dan dikenal dekat dengan keluarga Gus Dur.

Sejak Rabu malam lalu (sekitar pukul 23.00), Sigid ditahan di Polda Metro Jaya bersama enam tersangka lain. Sementara itu, dua tersangka yang lain hingga tadi malam buron. Peristiwa yang dialami Nasrudin terjadi 14 Maret lalu. Dia ditembak dua pria tak dikenal ketika pulang dari bermain golf sekitar pukul 15.00 di kawasan Apartemen Modern Land, Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Ketika itu, Nasrudin berada di mobil BMW miliknya bernopol B 191 E yang disopiri Sentoro. Dua peluru menembus kepala direktur BUMN bidang agrobisnis, perdagangan, alat kesehatan, dan farmasi itu. Nyawanya tak tertolong setelah sekitar 20 jam dirawat di rumah sakit.

Berdasar hasil penyelidikan sementara polisi, kasus penembakan Nasrudin disebut-sebut melibatkan pejabat negara. Sumber yang bisa dipercaya di Polda Metro Jaya mengatakan, selain Sigid, salah seorang di antara tujuh tersangka yang diamankan itu mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Williardi Wizar. Nama salah satu pejabat tinggi di pemerintahan juga disebut-sebut terlibat di dalamnya.

Dua minggu sebelum insiden, kuasa hukum Nasrudin lainnya, Jeffry Lumempouw mengaku sempat bermain golf dengan Nasrudin di Padang Golf Pondok Indah. Mereka juga sempat salat Ashar bersama. Saat itu, Jeffry melihat wajah Nasrudin tampak sangat cemas. ”Beliau begitu khusuk sekali menjalankan salat, tidak biasanya,” kata Jeffry usai salat Jumat di Wisma Agung, Lt 4, di Jl Taman Kemang, Kav 21, Jaksel, kemarin.

Menurut Jeffry, Nasrudin memberanikan diri untuk curhat mengenai masalahnya selama ini. Karena tiga minggu sebelum kejadian, Nasrudin mendapatkan SMS ancaman. Nasrudin kala itu khawatir dengan keselamatan keluarganya. Sebab, jika sampai masalah perselingkuhan Antasari terkuak, nyawa Nasrudin terancam.

Gara-gara kepikiran SMS itu, Jeffry mengaku Nasrudin tidak bisa berkonsentrasi saat bermain golf. ”Saya tidak bisa bermain bagus, karena saya terancam dan ancaman itu semakin gencar,” kata Jeffry mengikuti ucapan Nasrudin semasa hidup.

Karena yang mengancam adalah seorang pejabat, Nasrudin bercerita sangat hati-hati. Dia tidak ingin pembicaraannya diketahui orang lain. Karena itulah, Nasrudin memakai lima telepon genggam. Saat insiden penembakan pada 14 Maret 2009 di Kota Modern Land, Tangerang, Jeffry sedang bermain golf di Ancol. Dia mengaku gemetar saat mendengar kabar Nasrudin tewas ditembak usai bermain golf.

Selain Antasari, Jeffry mengungkapkan bahwa bos Harian Merdeka juga terlibat dalam pembiayaan kasus pembunuhan ini. Karena dikenal teman Nasrudin, Jeffry diminta adik korban Andi Syamsudin Iskandar untuk menangani kasus ini via surat kuasa No.021/ASI/PDN/JI/III/09.

Sebelum insiden itu, awalnya Antasari berkenalan dengan caddy cantik di padang golf di lapangan Golf Modern Land. Namanya Tika. Perkenalan itu berlanjut dengan hubungan asmara. Di saat bersamaan, Tika sedang menjalin pula hubungan serius dengan korban, hingga berujung dengan nikah siri.

Kabar itu diungkapkan sumber kuat di Polda Metro Jaya. Meski sudah menikah siri dengan Nasrudin, Tika nekat menjalin hubungan asmara dengan Antasari. Hal ini pun rupanya diketahui korban. Tapi, bukan melarangnya, justru kabarnya korban hendak menjebak Antasari di saat keduanya sedang bercumbu. ”Saat Antasari bertemu Tika di sebuah hotel. Di sana, mereka berdua dipergoki Nas,” ujar sumber itu.

Melihat umpannya ’termakan’ Nasrudin mengancam Antasari akan menyebarkan aib tersebut jika beberapa permintaannya tidak dipenuhi. ”Motifnya pemerasan. Beberapa dipenuhi seperti jangan pernah lagi menjalin dengan istri sirinya itu, tapi beberapa lagi belum,” ujar sumber itu lagi.

Hingga akhirnya Antasari hilang kesabaran dan bercerita kepada seorang Pamen Polri mantan Kapolres Jaksel dan Tangerang Kombes Pol Williardi Wizar (WW).

”WW sudah ditahan di propam Mabes Polri dan masih diperiksa. Saat itu, WW mengatakan ke Antasari, kalau masalah itu benar-benar diungkap, maka dapat membahayakan negara. Saat itulah muncul rencana melenyapkan korban,” ujarnya. (in/tej/ibl/ind/jpnn/iro)
Reblog this post [with Zemanta]

No comments:

Post a Comment