12 April, 2009

Prabowo Masuk Cawapres Mega

Prabowo Masuk Cawapres Mega
PDIP Akan Ajukan Gugatan Hukum

JAKARTA– Ketua Umum Hanura Wiranto dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah mengadakan pertemuan khusus dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Nama Prabowo Subianto pun masuk dalam kandidat cawapres Mega, meskipun belum ada kesepakatan koalisi dalam pilpres Juli mendatang. "Ada.

Nanti di rakernas (rapat kerja nasional, Red) PDIP (dibicarakan)," kata Ketua Dewan Pertimbangan PDIP Taufiq Kiemas di rumahnya Jl Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (11/4). Taufiq mengatakan, koalisi dengan Gerindra sudah bisa dipastikan sama dengan PPP. "Koalisi pasti seperti PPP," tegas suami Mega itu. Seperti diketahui, pertemuan Megawati dengan Wiranto dilakukan pada Jumat (10/4) malam.

Kemarin, giliran dengan Prabowo. Usai pertemuan dengan Prabowo, Mega banyak mengulas soal Pemilu Legislatif. Dia mengaku prihatin dengan penyelenggaraan Pemilu 2009 yang tidak lebih baik daripada Pemilu 2004 saat dirinya masih menjadi Presiden. Megawati menegaskan bahwa PDIP akan melakukan upaya hukum untuk menyikapi hasil Pemilu. “Kita sampaikan keprihatinan.

Minta maaf pada warga bangsa yang sebenarnya ingin berpartisipasi, tapi berdasarkan laporan yang diterima tidak bisa ikut serta (memilih). Pemilu 2009 ini tentu saja diharapkan lebih baik dibanding 2004. Tetapi seperti kita lihat sendiri banyak pengaduan-pengaduan yang masuk banyak ketidakpuasan. Ada yang golput, lantas ingin ikut memilih, tetapi tidak bisa,” ujar Megawati.

Lebih lanjut Megawati mengatakan, dirinya dan Prabowo merasa memiliki satu keprihatinan yang sama terkait penyelenggaraan Pemilu. Tak hanya itu, setelah sebelumnya bertemu Ketua Umum DPP Hanura Wiranto pada Jumat (10/4) malam dan kemarin bertemu Prabowo, Megawati juga akan mengajak tokoh dari parpol lain untuk bergabung dan menyampaikan keprihatinan yang sama.

Selain itu, kata Megawati menambahkan, PDIP tengah melakukan pembahasan untuk melakukan upaya hukum terkait pelaksanaan Pemilu. “Bagaimanapun juga langkah-langkah (gugatan hukum) itu akan dilaksanakan,” ujarnya. Terkait hasil penghitungan cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei yang menempatkan Partai Demokrat sebagai Pemenang Pemilu, Megawati menegaskan bahwa dirinya tidak percaya hal itu. “Hasil quick count tidak bisa dijadikan patokan.

Tidak ada legalitas hukumnya, hanya hasil survei. Yang terpenting KPU menyampaikan hasilnya,” tandasnya. Terkait pernyataan sikap keprihatinan PDIP dan parpol lain, Megawati mengatakan hal itu akan dirumuskan oleh Sekjen partai masing-masing. Sementara Prabowo dalam kesempatan yang sama mengatakan, pertemuannya dengan Megawati memang membicarakan persoalan pemilu yang kacau-balau.

“Kami berdua bicara dan prihatin bahwa terlalu banyak WNI yang ingin menggunakan hak pilih tapi tak diberi kesempatan. Ini menimbulkan keprihatinan bahwa proses demokrasi tidak berjalan seperti yang dikehendaki,” ujar Ketua Dewan Pembina Patai Gerindra itu. Sama halnya dengan Megawati, mantan Danjen Kopassus itu juga menegaskan tentang akan adanya pernyataan sikap bersama soal penyelengaraan Pemilu.

“Dalam waktu dekat kita akan buat pernyataan bersama guna menyikapi pelaksanaan pemilu yang dirasakan kurang baik dan merugikan banyak warga negara,” tandasnya. Prabowo juga mempertanyakan keabsahan hasil Pemilu legislatif lantaran banyaknya WNI yang tidak bisa ikut memilih. “Ada yang mau datang tapi tak boleh (memilih). Itu legitimated atau tidak. Ada 115 juta yang tidak menggunakan hak pilih,” sebutnya.(ara/jpnn)

No comments:

Post a Comment