16 April, 2009

PKS Bukan Tolak JK, Tapi Ingin Pemerintahan Lebih Efektif



 
Jakarta - Ucapan Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta yang mengatakan akan mempertimbangkan ulang dukungan ke SBY jika Golkar kembali masuk koalisi, bukanlah bentuk ancaman. PKS tidak menolak Jusuf Kalla (JK) sebagai wapres, tapi ingin koalisi yang mampu menciptakan pemerintahan efektif.

Demikian diungkapkan salah satu anggota Majelis Syuro PKS Mutammimul Ula saat berbincang dengan wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/4/2009).

Menurut pria yang akrab disapa Tamim ini, ucapan Anis tersebut wujud aspirasi internal partai yang menginginkan format koalisi yang baru. Tamim menilai, pemerintahan SBY-JK yang dijalankan selama 5 tahun belakangan tidaklah tidak efektif. Menurut Tamim, fokus terpenting koalisi ke depan adalah membentuk pemerintahan yang efektif dan bukan soal memperkuat koalisi saja.

"Kami lebih tertarik bicara pemerintahan yang efektif daripada koalisi yang kuat," jelasnya.

PKS berharap SBY lebih cermat dalam memilih figur cawapres. Tamim menatakan, pengalaman 5 tahun kepemimpinan SBY-JK yang kerap kali diwarnai rivalitas keduanya, harus menjadi pertimbangan penting SBY memilih pendampingnya yang akan menemani dia memimpin pemerintahan.

"Jangan ada 2 matahari lagi," ujarnya.

Apakah ini berarti PKS keberatan JK?

"Soalnya bukan menolak atau tidak, tapi kami memberi pertimbangan lebih dalam," pungkasnya.

Tamim menambahkan, hingga kini PKS masih belum menentukan arah koalisi. "Keputusannya nanti di Majelis Syuro," tutupnya.
//dtkcom

No comments:

Post a Comment